GAYA HIDUP SANTAI ATAU SLOW LIVING DALAM KEHIDUPAN



GAYA HIDUP SANTAI ATAU SLOW LIVING DALAM KEHIDUPAN


Mungkin Sebagian orang tau atau sebaiknya sangat asing dengan kalimat slow living, karena memang tidak bia dipungkiri, bahasa slow living memang sangat ramai apalagi pada saat pandemi di tahun lalu dan Sebagian orang juga baru mendengar, bisa jadi dikarenakan minimnya literasi atau faktor hal yang lainnya. Padahal kalo kita melihat zaman era sekarang, begitu sangat luar biasa canggihnya sehingga tidak ada alasan apapun untuk mencari pengetahuan yang memang sebelumnya kita belum ketahui.

Dizaman era sekarang yang serba cepat ini. Tentu, sangat melelahkan, kehidupan dan waku yang dijalani setiap harinya sangat berharga dan berarti bagi kita. Sehngga kita wajib menjalani hidup ini dengan sebaik-baiknya. Kehidupan yang serba cepat menjadikan gaya slow living menjadi penting ketika kita mulai kewalahan atas kehidupan yang kita jalani. Kehidupan yang serba cepat terkadang rentan, sehingga membuat kita kewalahan, merasa lelah secara fisik dan mental. Karena itulah, sebagian orang menganggap melambat lebih tepat, dan membuat kehidupan menjadi lebih sehat.




Namun, sebelum kita melangkah jauh membahas mengenai gaya hidup slow living, apa sih slow living itu?. Slow living adalah konsep gaya hidup dengan mematikan mode kecepatan, dengan menikmati keberlanjutan hidup santai dan terarah. sebenarnya konsep slow living ini sudah ada sejak tahun 1980 yang dikenal dengan "Slow Food Movement", Kemudian pada akhirnya berkembang sampai hari ini, bahkan konsep ini cukup populer ketika Pandemi COVID terjadi. Sehingga pada waktu itu masyarakat mempunyai waktu slow down dan memulai kembali memikirkan serta menata kehidupan mereka.

Untuk menerapkan Slow living membutuhkan kaidah yang pas agar tetap selaras dengan tujuan yang diinginkan, karena jangan sampai gaya hidup yang lambat ini menjadi bomerang untuk diri kita. yang seharusnya menjadi solusi malah menjadi malapetaka karena menerapkannya dengan asal-asalan. Sebelum memutuskan untuk menerapkannya. Ada beberapa hal yang perlu kita ketahui ketika ingin mengimplementasikan slow living dalam kehidupan, agar sesui dengan konsep dan tidak keluar dari kaidahnya.

1. Konsisten dengan tujuan

Gaya hidup lambat bukan berarti kita melambat tanpa tujuan, jangan sampai disalah artikan. atau kita berfikir tujuan yang ingin dicapai sudah tidak penting lagi. justru sebaliknya adanya slow living membuat kita diberikan ruang tanpa mengejar dengan tergesa-gesa, ibarat kita sedang menaiki kereta, apa yang yang menarik ketika dalam perjalanannya? pemandanganya bukan. yang harus kita nikmati adalah pemandangan kiri kanan yang sudah disuguhkan dengan menikmati perjalanan tanpa khawatir untuk segera sampai ketempat yang dituju. begitupun sebaliknya, slow living mengajarkan untuk lambat tanpa menghilangkan nilai esensi dari tujuan apa yang ingin kita capai, Melambat bukan berarti kita santai tanpa tujuan. Kita harus memiliki tujan dan konsisten dengan tujuan yang sedang dijalani, supaya hidup kita terarah dan tidak tersesat ke arah yang salah.

2. Santai tapi pasti

Sesuai dengan artinya slow living adalah gaya hidup lambat dengan menikmati proses yang dijalani tanpa sikap tergesa-gesa. Maknanya, kita bergerak dan melakukan sesuatu hal dengan santai tapi pasti. Jangan sampai berfikir bahwa hidup santai sewenang-wenangnya atau tidak perlu serius dalam menghadapiya. Bakan sebaliknya, santai tanpa tergesa-gesa, bergerak lambat, karena Kita berharap setiap perjalanan yang kita tempuh dinikmati dengan sehat dan tepat.

3. Jangan iri melihat proses orang lain

Terkadang mental kita down yang hanya karena melihat proses orang lain lebih jauh dibandingakan diri kita, atau kita malu sampai-sampai ketika bertemu menyapa pun tidak. Padahal harusnya kita biasa saja seperti biasanya tanpa mengurangi hal-hal penting yang ada pada diri kita. Proses setiap orang itu beda-beda tidak selamanya kita akan tetap terus diposisi bawah akan ada waktunya diatas. Ibarat ban mobil atau motor yang terus berputar sesuaai dengan roda putaranya. Yang paling terpenting ketika kita dalam proses ditekuni dengan konsisten dan sungguh-sungguh tanpa kenal Lelah, tentunya dinikmati sebaik-baiknya.

4. Tidak berhenti dan menyerah mengembangkan potensi diri

Gaya hidup santai atau slow living bukanlah gaya hidup yang asal-asalan sehingga kita semena-mena tanpa mematuhi konsep dasarnya. Justru gaya hidup seperti ini membutuhkan ke stabilan dalam mengendalikan berbagai hal, seperti emosi dan Tindakan yang akan dilakukan. Sehingga jangan befikir menerapkan slow living kita berhenti mengembangkan diri dan potensi yang ada. Harusnya dengan adanya gaya hidup santai ini kita lebih memaksimalkan potensi yang ada pada diri kita, dengan menyadari sepenuhya sesuatu yang bisa kita kendalikan.

5. Jangan jadikan slow living menjadi topeng rasa malas


Kadang Sebagian orang berfikir hidup santai sama saja seperti bermalas-malasan, padahal itu sangat jauh berbeda. Sehigga kita jangan sampai salah artikan bahwasannya gaya hidup santai adalah gaya hidup orang-orang pemalas. Dan jangan jadikan gaya santai ini mejadi topeng untuk bermalas-malasan. Karena hakikatnya malas dan santai adalah dua hal yang berbeda, malas adalah sikap usaha yang tidak mempunyai solusi serta tidak fokus dengan tujuan, sehingga membuang-buang waktu dengan ketidakmanfaatan. Sedangkan, santai adalah gaya hidup melambat dengan tujuan yag pasti dan mempunyai solusi tanpa sikap tergesa-gesa, lebih menikmati proses dengan sebaik-baiknya

Itu bebeapa hal penting atau kaidah konsep yang memang kita harus pegang Ketika kita ingin menerapkannya dalam gaya hidup santai atau slow living, sehingga secara garis besar dengan beberapa point yang telah dipaparkan diatas tadi menjadi bekal untuk kita semua dan merubah cara berfikir kita bahwa gaya hidup santai lebih dinikmati tanpa ada rasa kecemasan dan sikap tergesa-gesa. Namun, kita juga perlu mewaspadai kemungkinan-kemungkinan berbeloknya cara berfikir dalam menjalani hidup santai

.





 

 

 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.